Suatu ketika, saya bersama dengan pikiran yang nakal ini bertanya kepada seorang sahabat dekat yang juga seorang pastor. “Pastor, bisakah saya menjadi seorang pengikut Kristus (Kristiani) tanpa harus memeluk agama Kristen (Katolik tentu termasuk Kristen karena pengikut Kristus)?” tanya saya tanpa bermaksud menguji.

Sejenak ia menghela napas kemudian menjawab dengan tenang sambil menatap dalam mata saya. “Kalau kamu bertanya dan saya harus menjawab dalam kapasitas saya sebagai seorang pastor, tentu saya akan menjawab tidak. Namun jika kamu bertanya dan saya harus menjawab dalam kapasitas saya sebagai seorang sahabat, saya akan menjawab, bisa,” ujarnya penuh ketulusan. Continue Reading »