Oleh: Paulus Winarto *
Banyak manusia yang seringkali tidak menyadari bahwa ia sedang merusak dirinya sendiri dan masa depannya. Sebaliknya, jika manusia ingin hidupnya memiliki arti maka ia harus melakukan pilihan secara sadar dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Sudah lebih dari dua jam saya duduk mendengarkan curhat seorang pemuda, sebut saja Ton. Salah satu kalimat yang berkali-kali keluar dari mulutnya adalah sebuah pertanyaan tanda galau tingkat tinggi, “Masih mungkinkah saya memiliki masa depan yang cerah?”
Di satu sisi, sangat wajar jika Ton bersikap pesimis. Beberapa tahun lalu, harapannya untuk meraih gelar sarjana di sebuah kampus bergengsi di Bandung pupus sudah. Prestasi akademik yang bagus ditambah bantuan beasiswa dari kampus rupanya tidak mampu menolong Ton untuk meneruskan studinya. “Semuanya bermula dari perselingkuhan ayah sehingga keluarga kami tidak terurus,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Continue Reading »