man tanpa perbuatan ibarat koran tanpa berita. Amat tidak menarik. NOL BESAR! Prof. Dr. Nurcholish Madjid pernah berkata, “Orang beriman tanpa beramal sama saja dengan omong kosong. Beramal tanpa berilmu pengetahuan juga tidak lengkap. Berilmu pengetahuan tanpa sikap yang tulus juga hampa. Jadi harus beriman, beramal, berilmu pengetahuan dan bersikap tulus! Keempatnya adalah satu paket, tak boleh dipisah-pisahkan!”
Continue Reading »
Sewaktu duduk di bangku SMP, adik saya pernah berkata pada ayah saya sesuatu yang maknanya amat dalam. “Bapa, bagaimana kalau para tikus itu juga berdoa agar toko kita ini selalu ramai supaya mereka bisa memperoleh makanan setiap harinya di sini?” katanya sambil bertanya.
Pertanyaan itu dilontarkan menanggapi kegiatan kami memerangi tikus yang amat banyak di toko kami. Ya, tikusnya ada yang gede – gede kayak kelinci. Terkadang kalau ketahuan sedang “mencuri” biskuit, mereka malu dan lari terbirit – birit. Beda dengan kita manusia yang kalau sudah ketahuan korupsi, pura – pura tak berdosa. Dan ketika akan diperiksa, mendadak “sakit”. Continue Reading »
Seorang kawan pernah bercerita kepada saya tentang orang buta yang mensyukuri kebutaannya. Konon di negeri antah – berantah hidup seorang raja bengis dan kanibal. Ia suka sekali memakan daging manusia. Namun ketika orang buta dibawa ke hadapannya, Sang Raja malah murka. “Aku tidak mau makan daging orang buta ini. Dagingnya pasti pahit karena ia tidak sempurna. Bebaskan dia!” kata Sang Raja. Sejak saat itu, si buta bersyukur bukan kepalang.
Cerita hampir sama yang sering sekali diceritakan oleh para pemimpin agama adalah tentang seorang anak kecil yang merengek minta sepatu baru menjelang hari raya. Sampai suatu siang, ia melihat orang yang tak berkaki dan tak bertangan. Sejak detik itu, ia mensyukuri keadaannya. Continue Reading »
Hidup ini akan terasa amat indah jika diarahkan sepenuh hati dan jiwa menuju Tuhan. Salah satu cara untuk mencapai Tuhan adalah melalui beragama. Artinya, agama adalah jalan menuju Tuhan tapi agama bukan tuhan. Agama, kata seorang teman, ibarat tiang. Kalau kita merasa kokoh memegang sebuah tiang, maka kita tidak akan berpindah ke tiang lainnya.
Lagipula, rasanya tak ada kitab suci satu agama pun yang memberikan penjelasan secara amat jelas tentang siapa itu Tuhan. Tuhan adalah misteri yang Maha Agung. Kitab suci hanya memberikan petunjuk – petunjuk tentang Tuhan. Misalnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Rahim, Maha Adil, dst. Continue Reading »
MAXIMIZE YOUR TALENT (07)
Oleh: Paulus Winarto*
Sekarang saya ingin mengajak kita berbicara mengenai cara membagikan talenta kita.
DISTRIBUTE
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah (1 Petrus 4:10). Kita bukanlah pemilik sesungguhnya (owner) dari talenta kita melainkan kita adalah pengurus (steward) dari talenta yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
Setelah kita menemukan dan mengembangkannya akan sangat baik jika talenta tersebut kita bagikan kepada sesama kita agar sungguh menjadi berkat bagi hidup mereka. Sebagus apa pun sebuah kapal pesiar, ia tidak akan berguna jika ia hanya bersandar di pelabuhan. Secanggih apa pun sebuah pesawat tentu akan sia-sia jika ia hanya diparkir di landasan pacu.
Apakah setelah kita membagikan talenta kita, kita boleh berhenti mengembangkannya? Tentu saja tidak! Semakin kita berkembang, semakin banyak orang yang bisa diberkati melalui hidup dan karya kita. Itulah sebabnya saya berkomitmen untuk terus bertumbuh agar semakin banyak pula berkat Tuhan yang bisa disalurkan melalui hidup saya.
Membagikan talenta secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama secara individu. Cara ini memang baik namun memiliki dampak yang terbatas. Bandingkan dengan cara kedua, yaitu jika kita membagikannya dalam bentuk tim. Bergandengan tangan dengan orang lain yang memiliki visi yang sama, kepedulian yang sama, talenta yang sama atau pun talenta yang berlainan namun dapat saling melengkapi, akan membuat usaha kita jauh lebih efektif.
Yang juga tidak boleh kita lupakan ketika pujian-pujian mulai berdatangan atas hasil karya kita, sebaiknya kita tetap rendah hati dan mengembalikan semuanya itu untuk kemuliaan nama Tuhan: Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36). Amin. ***
* Paulus Winarto adalah founder lembaga pelatihan non-profit HOT MINISTRY (www.hotministry.org). Ia merupakan pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller (al: First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential, Be Strong, The Power of HOPE dan Melejit di Usia Muda). Ia banyak menimba ilmu kepemimpinan dari guru kepemimpinan internasional, Dr. John C Maxwell. Guru marketing Hermawan Kartajaya menjuluki Paulus sebagai “manusia kompleks”. Paulus dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id atau www.pauluswinarto.com.









