Oleh: Paulus Winarto*

Sekarang mari kita bahas bagaimana cara mengembangkan talenta.

DEVELOP

John C. Maxwell pernah berkata kalau kebahagiaan sama dengan pertumbuhan (happiness is growth). Manusia yang terus bertumbuh adalah manusia yang bahagia. Keluarga yang bertumbuh adalah keluarga yang bahagia. Perusahaan yang terus bertumbuh adalah perusahaan yang bahagia. Menurut saya itu sangat tepat!

Kehidupan menyediakan begitu banyak kesempatan kepada manusia untuk terus bertumbuh. Barangkali kita kurang menyadari bahwa setiap pagi ketika kita bangun pagi kita selalu mempunyai peluang menjadi orang yang lebih baik daripada hari yang telah lewat.

Pertumbuhan bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi seiring bertambahnya usia atau pengalaman seseorang. Pertumbuhan yangs sejati selalu diawali dengan komitmen untuk bertumbuh. Kitalah orang yang paling bertanggung jawab bagi pertumbuhan pribadi kita masing-masing.

Pertumbuhan akan membuat talenta yang kita miliki terus berkembang sehingga kita tidak perlu jadi orang yang sama dari waktu ke waktu. Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat membantu kita semua untuk mengembangkan talenta kita:

  1. Terus mengasah talenta kita dengan terus belajar.

Diakui atau tidak rasa puas diri terkadang membuat seseorang berada di zona nyaman dan tidak mau lagi berubah. Agar hal itu tidak terjadi pada kita, biasakan diri kita untuk selalu lapar dan haus akan hal-hal baru. Terus terang secara pribadi terkadang saya agak jenuh juga membaca buku-buku pengembangan diri karena sudah lebih dari 500 buku saya lahap. Terkadang ketika membaca sebuah buku, hampir sebagian besar isinya saya sudah tahu namun saya tidak membaca buku tersebut dengan tujuan untuk mencari apa yang sudah saya tahu melainkan saya mencari hal-hal baru yang sama sekali belum saya ketahui. Terkadang buku yang saya baca itu juga bisa menjadi reminder yang sangat baik.

Jika kita memiliki semangat untuk terus belajar, carilah buku-buku yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kita. Rajin-rajinlah ke toko buku atau perpustakaan. Ikuti berbagai pelatihan yang kiranya dapat membantu kita bertumbuh. Investasikan waktu dan dana kita. Ingat, tidak ada sukses tanpa pengorbanan. Pertumbuhan hari ini akan menjamin hari esok yang lebih baik.

  1. Komunitas tumbuh bersama.

Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki talenta yang sama dengan kita sehingga bisa saling belajar, saling memotivasi atau sekedar saling bertukar informasi. Teknologi yang semakin canggih tentu akan sangat membantu karena kita dapat membentuk komunitas itu melalui dunia maya atau internet. Bergabunglah dengan mailing list yang anggotanya memiliki minat yang sama dengan minat yang kita miliki.

Juga perlu kita ingat bahwa tidak ada komunikasi yang lebih efektif daripada komunikasi tatap muka. Oleh sebab itu secara berkala bertemulah dengan orang-orang tersebut.

  1. Mentoring.

Setelah menemukan talenta kita, carilah juga mentor untuk membantu kita bertumbuh. Seorang mentor adalah seorang yang telah mencapai hal yang baru ingin kita capai atau ia telah memiliki kualitas-kualitas tertentu yang ingin kita miliki. Kita bisa belajar dari pengalaman, pengetahuan serta yang terpenting hikmat yang telah didapatkannya dari perjalanan hidup. Kunjungi mentor kita secara teratur atau undanglah ia makan. Sebelum itu, persiapkanlah hal-hal yang ingin Anda tanyakan dan diskusikan. Anda bisa menuliskan di sebuah buku dan jadikan buku tersebut buku mentoring Anda. Hal-hal penting dari mentor juga bisa Anda catat di buku tersebut.

Seorang teman bahkan memiliki kebiasaan yang sangat unik dan terbilang langka. Jika ia bertemu seseorang yang dianggapnya ahli, ia selalu berusaha agar belajar sesuatu. Nah, poin-poin yang dipelajarinya akan diketiknya, diprint dan dijadikan bahan untuk pengembangan diri. Kebiasaan itu telah dilakoninya sejak usia mahasiswa. Kini, ia telah menjadi seorang pengusaha sukses.

Jangan mencari satu mentor yang sempurna karena kita tidak akan pernah menemukannya. Carilah beberapa mentor sekaligus. Misalnya secara pribadi saya memiliki mentor dalam bidang rohani, bisnis, kreativitas, kepemimpinan, pemasaran, dsb.

Yang juga penting adalah binalah hubungan baik dengan sang mentor. Artinya jangan hanya menghubungi dia jika kita butuh. Ada saatnya kita harus menunjukkan kepedulian kepada mentor. Misalnya mengunjunginya saat ia sakit, memberikan hadiah kecil atau sekedar menelpon untuk menyapa dan mengucapkan selamat ulang tahun. Turutlah bersukacita bersama mentor Anda ketika ia bersukacita dan berikan penghiburan ketika ia sedang bersusah hati. Ingat, mentor juga manusia yang punya hati dan keinginan untuk senantiasa dikasihi.

Selain mencari mentor, ada baiknya juga kita menjadi mentor bagi mereka yang membutuhkan. Kalau kita membagikan apa yang kita ketahui kepada orang yang tepat, kita akan semakin terampil dalam bidang tersebut, semakin bijaksana dan semakin dihormati. Sebuah lilin tidak akan pernah kehilangan cahayanya ketika ia membagikan cahayanya kepada lilin yang lain. Bagi saya melihat orang lain bertumbuh karena saya adalah sebuah sukacita besar. Bagaimana dengan Anda?

  1. Milikilah mitra akuntabilitas.

Perjalanan hidup mengajarkan saya betapa ngerinya kultus individu. Dengan jelas kita bisa melihat banyak pemimpin jatuh karena tidak lagi memiliki orang di sekelilingnya yang berani memberikan masukan atau kritik yang sifatnya membangun. Para pemimpin tersebut dianggap sakti atau manusia yang serba sempurna.

Mitra akuntabilitas adalah orang yang mengasihi kita dan berani menegur kita secara terbuka jika kita melakukan kesalahan. Bisa jadi mereka ini adalah orang paling dekat dengan kita, seperti suami, istri, saudara atau sahabat-sahabat dekat kita. Apakah Anda memiliki seseorang yang berani berkata, “Kamu salah, harusnya kamu ngga begitu. Harusnya kamu begini…” Bisa jadi itu mitra akuntabilitas dalam hidup Anda. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk kehadiran orang tersebut karena ia ibarat alarm peringatan atau lampu merah dalam hidup Anda.

Yesus pernah berkata, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu (Lukas 6:26).” Tanpa kita sadari terkadang pujian yang datang terus-menerus dari orang-orang di sekeliling kita akan membuat kita besar kepala dan lupa diri.

  1. Kembangkan sikap mental positif.

Sikap adalah sebuah pilihan. Sikap adalah bagaimana kita berpikir atau merespon sesuatu. Peristiwa yang sama bisa direspon secara berbeda oleh dua orang, itulah sikap.

Ada beberapa cara praktis agar kita dapat senantiasa menumbuhkan sikap mental positif dalam hidup kita, yaitu: baca buku-buku yang positif (terutama firman Tuhan), bergaullah dengan orang-orang yang positif, senantiasa bersyukur, luangkan waktu untuk melayani orang lain yang membutuhkan, ucapkan hal-hal positif kepada diri kita sendiri, bersikap hati-hati dan bijaksana terhadap masukan-masukan negatif (seperti kritikan tajam karena tidak semua orang mengkritik kita dengan motif untuk membantu kita bertumbuh).

* Paulus Winarto adalah founder lembaga pelatihan non-profit HOT MINISTRY (www.hotministry.org). Ia merupakan pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller (al: First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential, Be Strong, The Power of HOPE dan Melejit di Usia Muda). Ia banyak menimba ilmu kepemimpinan dari guru kepemimpinan internasional, Dr. John C Maxwell. Guru marketing Hermawan Kartajaya menjuluki Paulus sebagai “manusia kompleks”. Paulus dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id atau www.pauluswinarto.com.