Seorang raja yang adil di sebuah negeri datang menemui seorang pertapa. “Bapa, aku orang yang sangat sibuk dan selalu mencoba untuk hidup baik. Tapi aku rindu sekali berjumpa Tuhan. Bisakah Bapa menunjukkan padaku jalan menuju Tuhan dalam satu kalimat saja karena aku orang yang amat sibuk,” katanya, tulus. “Tuanku raja, aku akan menunjukkan kepada tuanku yang bijak, jalan menuju Tuhan. Tidak dalam satu kalimat, melainkan hanya dalam satu kata yaitu Silence. Keheningan,” jawab Sang Pertapa.

Menarik bukan cerita sederhana di atas? Jika Anda ingin berjumpa Tuhan, masuklah ke dalam keheningan. Mungkin ini pula sebabnya kita lebih “sip” kalau berdoa tengah malam. Saat semua hiruk – pikuk telah berlalu. Begitupun dengan meditasi yang membawa kita masuk ke dalam suasana amat hening. Kita lalu merasakan kehadiran Tuhan yang begitu dekat dan begitu nyata.

(Alm) Romo Anthony de Mello pernah berkata, masuk ke dalam keheningan ibarat going beyond words and thoughts. Mengapa? Karena karena kata – kata dan pikiran manusia amat tidak memadai untuk dapat memahami Yang Hakiki.

Ia lalu menerangkan ada tiga cara untuk masuk ke dalam keheningan. Pertama, dengan pemahaman. Memahami bahwa Tuhan itu Maha Agung. Seorang Teolog Besar dalam Agama Katolik bernama Santo Thomas Aquinas pernah berujar, “Mengenai Tuhan, akhirnya hanya satu yang aku tahu bahwa aku tidak tahu apa – apa.”

Kedua, dengan penglihatan. Melihat dengan hati. Jika suatu ketika Anda terkesan karena melihat sesuatu, maka pada saat itu Tuhan sedang menyapa Anda. Maka, dengarkanlah dan lihatlah alam ciptaan-Nya ini dengan rileks, tanpa menuntut apa – apa. Jangan pernah memaksakan sesuatu.

Jalan yang ketiga adalah melalui Kitab Suci. Ia menyarankan agar kita mengambil kutipan suatu ayat dalam kita suci dan membacanya berulang – ulang dalam hati sampai suatu ketika akan terdengar Tuhan sendiri yang akan meneruskan kata – kata itu. Ketika hal ini saya coba, saya menemukan kedamaian yang amat luar biasa. Hati ini amat tenang. Hatiku damai Tuhan, jiwaku tentram di samping-Mu, ya Penciptaku. Mirip dengan yang dilantukan Chrisye lewat lagu Damai Bersama-Mu….

…Sabda-Mu bagai air yang mengalir

Basahi panas terik di hatiku

Menerangi semua jalanku

Kurasakan tentramnya hatiku

Jangan biarkan damai ini pergi

Jangan biarkan semuanya berlalu

Hanya padamu, Tuhan

Tempatku berteduh

Dari semua kepalsuan dunia…

Dikutip dari buku KETIKA IA MENYAPAKU, Paulus Winarto, Obor. Informasi lebih lanjut, klik www.pauluswinarto.com