Oleh: Paulus Winarto *

Maxwell dan Paulus Winarto

To Paulus

Everything I know about leadership I learned from this Book!

Your friend
John Maxwell

Begitulah bunyi tulisan tangan guru kepemimpinan John C. Maxwell di salah satu buku karangannya yang berjudul The Maxwell Leadership Bible. Kata everything sengaja digarisbawahinya sebagai penegasan bahwa buku tersebut memang memuat semua pelajaran penting tentang kepemimpinan. Ya, The Maxwell Leadership Bible sungguh merupakan Alkitab (New King James Version) yang disertai dengan catatan-catatan tentang kepemimpinan. Buku yang disusun puluhan tahun itu pertama kali terbit tahun 2002.

Tahun 2012 ini rasanya genap 10 tahun saya belajar sama Maxwell dan timnya. Saya mengoleksi hampir semua buku Maxwell (lebih dari 60 judul). Sudah bertahun-tahun juga saya mengikuti pengajaran Maxwell ala distance learning “Maximum Impact Club (Monthly Mentoring Program Maxwell)” yang bisa diakses melalui www.johnmaxwell.com. Program ini tidaklah gratis!

Selain itu, saya juga berlangganan newsletter (Leadership Wired) serta program gratis lainnya dari Maxwell, antara lain A Minute With Maxwell, berisi video pengajaran sekitar 1 menit dari Maxwell yang dikirim setiap hari ke inbox e-mail saya. Secara berkala, saya juga meng-up date khotbah-khotbah Maxwell di berbagai gereja.

Awal mula saya mengetahui nama Maxwell melalui program talkshow kewirausahaan “Solusi Rhenald Kasali” di ANTV belasan tahun silam. Pada salah satu episode, Prof. Rhenald Kasali sempat membahas sekilas konsep kepemimpinan dari buku Maxwell. Guru besar dari Universitas Indonesia ini pun mengatakan, “Saya suka sekali dengan buku-bukunya Maxwell.” Sejak saat itu , sebagai kolektor buku-buku motivasi dan kepemimpinan, saya mulai hunting buku-buku Maxwell.

Tahun 2003, saya mengirimkan e-mail ke pihak Maxwell di Amerika. E-mail itu dibalas salah satu stafnya di EQUIP (lembaga non-profit John Maxwell). Yang luar biasa dan sungguh saya syukuri adalah sejak saat itu hingga beberapa tahun berikutnya saya menerima kaset pengajaran kepemimpinan Kristen ala Maxwell yang dikirim secara berkala dan cuma-cuma. Tidak hanya itu, saya juga diberikan fasilitas diskon khusus jika berbelanja di toko on line Maxwell (www.injoy.com).

Oleh sataf EQUIP, saya lalu diminta menghubungi Tommy Smith, koordinator EQUIP Indonesia karena saat itu Maxwell baru saja meluncurkan program Million Leaders Mandate (www.iequip.org) yang bertujuan untuk memperlengkapi 1 juta pemimpin Kristen di seluruh dunia. Lewat EQUIP, Maxwell bersama tim pengajarnya melatih para pemimpin Kristen di seluruh dunia dengan materi kepemimpinan Kristen secara cuma-cuma.

Audience EQUIP

Secara berkala, tim EQUIP datang ke Jakarta selama tiga tahun (2003 – 2005) untuk mengajar kami. Kami dibekali dengan 36 modul kepemimpinan Kristen sebagai bagian dari Volume I Training EQUIP dan kemudian disertifikasi. Tidak berhenti di Volume I, saat ini, program training Volume II masih berlangsung.

Kami sebagai leadership trainer yang disertifikasi EQUIP memiliki kewajiban meneruskan materi ini kepada 25 orang secara cuma-cuma juga. Kesetiaan dan ketekunan sangat diperlukan bagi mereka yang terlibat dalam program ini. Kabar gembiranya, program ini rupanya telah memperlengkapi lebih dari 5 juta pemimpin Kristen di seluruh dunia (dari target semula satu juta). Puji Tuhan!
Menilai Maxwell

Maxwell termasuk pribadi yang unik. Setahu saya, tidak banyak guru kepemimpinan yang berlatar belakang seorang pendeta. Biasanya orang dari dunia sekuler (marketplace) yang diminta untuk mengajarkan prinsip-prinsip kepemimpinan. Lebih dari 30 tahun Maxwell mendalami materi kepemimpinan dengan satu keyakinan dasar bahwa segala sesuatu jatuh bangun tergantung kepemimpinan (everything rises and falls on leadership).

Mengapa saya memutuskan untuk menekuni pengajaran Maxwell?

Pertama, saya bisa belajar Alkitab sekaligus belajar kepemimpinan. Dengan kata lain ada alasan yang sangat praktis “sekali tepok kena dua”. Jadi pengajaran Maxwell, tidak hanya memperkuat iman Kristiani saya namun sekaligus memberikan kepada saya bekal berharga bagi perjalanan kepemimpinan saya.

Kedua, integritas hidupnya teruji. Di saat banyak pembicara memilih untuk terkesan sempurna, Maxwell juga berani mengungkap kelemahannya. Ia tidak malu untuk bercerita tentang kegagalan masa lalunya, termasuk masalah dalam rumah tangganya. Ia selalu menekankan bahwa pengalaman yang dievaluasi adalah guru yang terbaik. Semua cerita tentang kelemahannya itu selalu disertai dengan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran bagi para pendengarnya.

Ketiga, ia memiliki hati hamba. Meski telah menjadi guru kepemimpinan kelas dunia, ia tetap rendah hati. Saya tidak melihatnya dikawal oleh bodyguard. Ketika datang ke Jakarta, beberapa tahun lalu, ia lebih memilih berkhotbah di gereja daripada wawancara di berbagai media. “Besok saya ada seminar kemimpinan untuk sekuler. Di luar sana dijual tiket seminar. Jika Anda membeli tiket seminar, sepuluh persen langsung saya kembalikan ke gereja ini,” katanya.

Ketika kami bertemu di ruang VIP, ia berbicara dengan santai. Yang sungguh menyentuh adalah ketika ia memegang pundak saya sembari berkata, “Paulus, can we pray?” Di salah satu bukunya yang saya beli, ia membubuhkan tanda tangan dan menuliskan kalimat berikut: To Paulus, your friend and mentor.

Saya juga salut akan kepedulian Maxwell terhadap perkembagan para pemimpin Kristen. Suatu kali, Maxwell pernah mengatakan bahwa ia sama sekali tidak pernah mengambil uang dari EQUIP. Baginya, EQUIP adalah tempatnya memberi. Ya, Maxwell memang memasang tarif sangat tinggi jika diundang berbicara di perusahaan atau dunia sekuler (marketplace) namun lewat lembaga EQUIP, ia bersama timnya datang ke berbagai negara dengan biaya sendiri dan memberikan pelatihan cuma-cuma.

Teladan ini yang kemudian membuat saya tidak sampai hati untuk mengkomersialkan firman Tuhan ketika saya melayani berbagai gereja. Teladan Maxwell mengenai subsidi silang telah menjadi inspirasi sekaligus bagian hidup saya.

Sebagai seorang mentee dan certified trainer EQUIP, saya sungguh bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada saya melalui hidup Maxwell. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang baginya agar semakin luar biasa dalam memberikan nilai tambah bagi para pemimpin di seluruh dunia. Amin! ***
* Best Selling Author, Motivational Teacher and Leadership Trainer. Klik www.pauluswinarto.com.