Oleh: Paulus Winarto *

 

When love and skill work together expect masterpiece.

–        John Ruskin

 

Disadari atau tidak, talenta adalah salah satu modal terpenting bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan bahkan kebermaknaan hidup. Sejumlah riset bahkan dengan tegas menyatakan betapa penting seseorang bekerja sesuai dengan bakat yang telah dimilikinya.

Sayangnya, menemukan talenta adalah sebuah proses atau perjalanan yang tidak selalu mudah. Bersabar dan terus mencoba menggalinya adalah kata kunci terpenting. Selain itu, dibutuhkan kepekaan yang sangat tinggi, terutama dalam menjalani setiap momen kehidupan kita agar sedini mungkin kita bisa mengetahui talenta kita.

Secara umum, ada beberapa cara yang bisa ditempuh seseorang untuk menemukan talenta hidupnya. Saya telah membahas hal ini secara panjang lebar dalam buku berjudul Maximizing Your Talent namun perkenankanlah kali ini saya memberikan resume-nya kepada Anda, yaitu:

  1. Dengan mengikuti tes.
  2. Dengan refleksi diri.
  3. Dengan konfirmasi.
  4. Dengan mengevaluasi hasil.
  5. Dengan berdoa.

Mari kita bahas satu per satu kelima cara tersebut.

1.     DENGAN MENGIKUTI TES.

Mungkin Anda pernah mendengar tes minat dan bakat? Ya, tes ini biasanya diberikan ketika seorang siswa yang akan lulus Sekolah Menengah Atas (SMU). Nah, tes-tes semacam ini sangat ilmiah sebab disusun oleh para ilmuwan dan biasanya merupakan hasil penelitian bertahun-tahun.

Beberapa tahun belakangan, tes-tes semacam itu telah berkembang dengan luar biasa pesatnya. Malah ada yang lebih canggih lagi. Cukup dengan mengambil sidik jari seseorang kita telah dapat mengetahui banyak hal tentang orang tersebut atau yang dikenal dengan istilah talents spectrum. Mulai dari kecerdasan majemuk, kepribadian, kuadran pekerjaan yang cocok, gaya belajar, landasan dalam bertindak hingga hingga kecepatan menyerap informasi. Salut!

2.     DENGAN REFLEKSI DIRI.

Masih ingatkah Anda lagu Hero yang dilantunkan oleh Mariah Carey? Lagu yang sangat memotivasi itu jelas-jelas menyatakan ada seorang pahlawan yang sedang bersembunyi dalam diri kita. There’s a hero when you look inside your heart!

Nah, salah satu cara yang baik agar menemukan pahlawan dalam diri kita adalah dengan berdialog dengan diri sendiri atau bahasa kerennya melakukan refleksi diri. Untuk melakukan ini tentu diperlukan sejumlah waktu dan keheningan. Beberapa pertanyaan reflektif yang bisa diajukan misalnya, saya ingin dikenang sebagai apa? Aktivitas apa yang paling saya sukai? Penghargaan apa saja yang pernah saya terima di masa silam?

Andy Noya, jurnalis yang kemudian menjadi pembawa acara talk show Kick Andy di Metro TV berujar bahwa refleksi diri ini sangat diperlukan mengingat akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya. “Jangan menunggu datangnya orang lain untuk memberikan pencerahan!” ujarnya.

 3.          DENGAN KONFIRMASI.

Terkadang orang lain justru lebih tahu kelebihan kita dibandingkan diri kita sendiri. Mengapa ini bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah kita menganggap kelebihan kita sebagai hal yang biasa-biasa saja atau sudah wajar. Ketika kita dipuji atas hasil sebuah pekerjaan, itulah konfirmasi.

Saya sendiri juga mengalami konfirmasi ini ketika saya menulis buku pertama saya tahun 2002 yang berjudul First Step to be An Entrepreneur. Salah satu guru saya yaitu Pak Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia menasihati saya, “Bukumu bagus. Tulisan-tulisanmu menarik. Apalagi buku pertamamu sukses di pasar dan kamu sudah mulai dikenal publik lewat buku maupun seminar-seminar. Masa depanmu bagus karena kesempatan itu telah kamu dapatkan. Tapi jangan sampai terjebak pada money oriented sebab melayani orang lain itu lebih penting.” Kini, dapat dipastikan setiap bulan saya harus berbicara di hadapan ribuan orang dalam berbagai event (baik komersial dan terutama pelayanan sosial kerohanian). Terima kasih, Suhu!

4.          DENGAN MENGEVALUASI HASIL.

Evaluasi hasil biasanya berhubungan dengan konfirmasi namun evaluasi lebih bersifat internal.  Caranya adalah dengan kilas balik perjalanan hidup secara serius. Contoh kongkretnya, jika seseorang pernah gonta-ganti pekerjaan (entah karena sudah direncanakan sebagai bagian perjalanan menemukan talenta diri atau karena situasi), maka kilas balik tersebut dapat dilakukan dengan bertanya kepada diri sendiri, “Dari semua pekerjaan tersebut mana yang paling baik hasilnya dan paling dinikmati?”

Barangkali tabel berikut bisa cukup membantu Anda.

 

 

NO.

 

 

BIDANG PEKERJAAN

 

HASIL KERJA

Sangat baik/ Baik/ Kurang baik

 

KONDISI HATI

Sangat menikmati/ menikmati/ Kurang menikmati

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.          DENGAN BERDOA.

Cara yang kelima ini sangatlah spiritual dan barangkali tidak masuk akal atau kurang cocok dengan Anda. Namun perkenankanlah saya menjelaskannya dengan satu alasan saja: saya menemukan talenta saya dengan cara ini.

Percayakah Anda bahwa manusia dihadirkan ke dunia ini dengan tujuan tertentu? Jika Anda percaya, pertanyaan berikutnya, siapa yang memberikan tujuan itu? Secara pribadi saya percaya bahwa tujuan itu telah ada dalam diri setiap anak manusia yang lahir ke dunia ini.

Tujuan tersebut bukan kita ciptakan sendiri melainkan telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Tujuan ini sering juga disebut sebagai tujuan hidup, panggilan hidup atau misi hidup. Lalu, apa hubungan antara tujuan hidup dan talenta? Talenta diperlukan untuk melaksanakan atau menjalani tujuan hidup.

 

CIRI-CIRI TALENTA

Berikut ini ada sejumlah pertanyaan yang bisa manjadi indikator kilat apakah Anda sudah bekerja sesuai talenta Anda. Semakin banyak jawaban “ya” maka semakin kuatlah tanda-tanda bahwa Anda telah bekerja sesuai potensi diri Anda.

  1. Apakah Anda menyukai pekerjaan tersebut?
  2. Apakah Anda mau melakukan pekerjaan tersebut meski tidak dibayar?
  3. Apakah Anda merasakan kemudahan ketika melakukan pekerjaan tersebut?
  4. Apakah Anda terus bertumbuh dalam bidang pekerjaan tersebut?
  5. Apakah Anda sering dipuji orang karena pekerjaan tersebut?
  6. Apakah Anda bersemangat ketika membicarakan pekerjaan tersebut?
  7. Apakah Anda sering lupa waktu ketika melakukan pekerjaan tersebut?
  8. Apakah Anda merasa puas ketika melakukan pekerjaan tersebut?
  9. Apakah Anda merasa bangga bisa melakukan pekerjaan tersebut?
  10. Apakah Anda mudah mempengaruhi orang dalam (bidang) pekerjaan tersebut?

 


* Best Selling Author, Motivational Teacher and Leadership Trainer. Klik www.pauluswinarto.com.