Oleh: Paulus Winarto *
Management is about persuading people to do things they do not want to do, while leadership is about inspiring people to do things they never thought they could.
– Steve Jobs
Pernahkah Anda melihat sebuah video klip dan itu benar-benar menyentuh hati serta pikiran Anda lalu menginspirasi Anda untuk melakukan sesuatu? Atau Anda melihat tindakan tertentu di sekeliling Anda dan itu kemudian menggugah Anda untuk melakukan hal yang kurang lebih sama? Aatau barangkali Anda menonton sebuah acara talkshow tentang merintis bisnis di sebuah televisi swasta dan acara itu memunculkan keberanian Anda untuk menjadi seorang pengusaha? Itulah kekuatan inspirasi!
Inspirasi seringkali ada di mana-mana. Terkadang ia hadir tanpa diduga-duga atau dipersiapkan sebelumnya. Inspirasi sejati tidak hanya merangsang otak kita untuk berpikir namun mampu menembus batas kalbu dan kemudian memberikan semacam energi untuk bertindak. Yang menarik, pada dasarnya setiap individu tidak hanya bisa terinspirasi namun juga dapat memberikan inspirasi bagi orang lain. Intinya, setiap orang memiliki potensi menjadi seorang inspirator. Bagaimana caranya?
Dalam bukunya, Everyone Communicates Few Connects, John C. Maxwell mengatakan, para komunikator yang efektif menginspirasi orang lain. John kemudian memaparkan sebuah formula yang disebutnya sebagai Persamaan Inspirasi (The Inspiration Equation) yang bekerja dengan cara seperti ini:
What They Know + What They See + What They Feel = Inspiration
atau
Apa Yang Mereka Ketahui + Apa Yang Mereka Lihat + Apa Yang Mereka Rasakan = Inspirasi
Saat ketiga faktor ini memainkan perannya dan seorang komunikator mampu menempatkan ketiganya secara sejajar, itu akan menciptakan sebuah sinergi yang menginspirasi orang lain. Dari inspirasi ini, Anda bisa memimpin orang lain untuk mengambil tindakan tertentu. Sekarang mari kita lihat satu persatu dari tiga komponen tersebut.
What People Need to Know
Jika Anda menginginkan komunikasi Anda benar-benar nyambung (connecting) dengan orang lain maka cobalah untuk terlebih dahulu memahami orang lain dan berada di pihak mereka. Bukan berfokus pada informasi apa yang dibutuhkan oleh para pendengar. Dengan demikian, akan terbangun rasa percaya (trust). Secara praktis, ada dua hal utama yang orang lain perlu ketahui, yaitu:
1. Orang perlu tahu bahwa Anda memahami mereka dan fokus pada mereka (people need to know that you understand them and are focused on them).
Seberapa banyak inspirasi yang bisa Anda dapatkan dari orang yang tampaknya hanya peduli dengan diri mereka sendiri? Meminjam istilah Prof. Rhenald Kasali tampaknya ini mirip dengan dosen yang hanya “berbicara kepada whiteboard, bukan berbicara dengan para mahasiswa di kelasnya”.
Orang yang hanya mementingkan diri sendiri akan sulit sekali menjalin hubungan. Sebaliknya, jika Anda ingin menjalin hubungan, pastikan bahwa orang-orang tersebut merasakan bahwa Anda hadir di sana untuk mereka dan Anda memusatkan diri pada kebutuhan-kebutuhan mereka serta ingin menolong mereka.
Bagaimana cara melakukannya? Pelajarilah dengan sungguh-sungguh orang yang Anda ajak berhubungan. Pahami budaya dan nilai-nilai mereka, ajukan pertanyaan dan dengarkan dengan penuh perhatian. Amati juga apa saja yang sedang mereka lakukan. Jangan pernah lupa bahwa kepedulian yang tulus akan menciptakan kesan yang bertahan lama.
2. Orang perlu tahu bahwa Anda memiliki ekspektasi yang tinggi atas mereka (people need to know that you have high expectations of them).
Lebih mudah bagi Anda melakukan ini jika Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya. Barangkali di masa silam ada orang yang Anda hormati atau kagumi yang menyatakan dukungannya kepada Anda. Ia percaya kepada diri Anda, bahkan sebelum Anda percaya kepada diri Anda sendiri. Ia menaruh ekspektasi yang tinggi atas diri Anda.
Anda hanya dapat melakukan hal ini kepada orang lain jika Anda mau melihat potensi yang ada dalam diri mereka. Dengan cara pandang seperti itu, Anda akan lebih mudah menolong orang lain untuk melakukan hal-hal yang luar biasa yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
Sebagai seorang penulis buku dan pembicara, Maxwell memiliki cara pandang yang unik mengenai mereka yang akan membaca bukunya dan audiensnya. “Sementara saya duduk untuk mengerjakan sebuah buku, saya membayangkan para pembaca menerima apa yang saya katakan dan sebagai hasilnya mereka akan menjadi orang-orang yang lebih baik. Saat saya berbicara, saya yakin para pendengar akan menanggapi secara positif.” Semua orang ingin diinspirasi. Mereka menunggu seseorang untuk menantang, memotivasi dan mendorong mereka untuk menjadi yang terbaik.
* Best Selling Author, Motivational Teacher, Leadership Trainer & Coach The John Maxwell Team. Klik www.pauluswinarto.com.